Monday, March 11, 2013

Bukan Kita Lo !!!

0 comments
Artikel ini sebenernya tugas Ilmu Lingkungan,dan gue harus ngirimin artikel ni ke koran,karna gue gak tau harus berbuat apa pada sang penerbit dan toko koran terdekat jadinya gue dengan stulus hati menghemat biaya dan dengan sedikit polesan make-up pada artikel pertama gue ini jadinya gue terbitkan di blog ini.

Artikel ini bertemakan "Keyakinan agama, budaya, dan tradisi"
Maaf kalo tulisannya jelek ,, mungkin faktor yang nulis kali ya?? ataaau faktor yang baca??? !!! *nahloh
yaudah lah ya
" jangan ada yang tersinggung ya,, "
HAPPY READING GUYS :)  


Bukan Kita Lo !!!

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan sekitarnya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan tradisi adalah suatu kebiasaan adat suatu suku atau penduduk yang dimana kebiasaan dan pola-pola itu meniru orang tua terdahulu sebelum mereka.
Kita tahu bahwa memeluk suatu keyakinan atau agama adalah hak setiap warga Negara. Tapi dalam kejadian yang sebenarnya ada beberapa kejanggalan yang sering terjadi dikehidupan bermasyarakat khususnya masyarakat Indonesia sendiri. Masalah yang sering terjadi masa-masa ini adalah keyakinan agama, budaya dan tradisi yang sering dicampur adukkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda Indonesia sehingga semua hal yang dilakukan atas nama agama, budaya, dan tradisi sudah tidak murni lagi. Misalnya saja pada perayaan valentine yang baru-baru ini menjadi buah bibir dari masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda Indonesia. Perayaan valentine bukan merupakan budaya dari agama islam, melainkan suatu perayaan yang dibuat oleh umat nasrani, akan tetapi di Indonesia sudah menjadi tradisi yang tidak bisa di tinggalkan begitu saja oleh generasi muda yang notabene adalah masyarakat yang beragama islam.
Saya sebagai generasi muda Indonesia juga merasakan suatu kejanggalan pada  budaya saya yaitu budaya Minangkabau. Minangkabau memiliki semboyannya “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Akan tetapi pada kenyataannya ada segelintir orang yang mengedit budaya minang contohnya saja pada upacara “batagak rumah”, pada prosesi batagak rumah ada bagian dimana posesi penyiraman darah ayam keatap rumah. Katanya, ini bertujuan agar  rumah mendapatkan perlindungan dan terhindar dari bencana yang akan terjadi. Dalam alquran dan hadist sendiri tidak pernah membahas hal tentang itu, tapi hal ini juga sudah menjadi tradisi bagi masyarakat sekarang yang sudah dibawa karena pegaruh masyarakat zaman dulu yang memilikikepercayaan anmisme.
Dari semua contoh yang telah disebutkan diatas, sudah tentu ada penyebabnya. Penyebabnya yaitu perkembangan zaman yang mendunia atau disebut juga dengan globalisasi dan Indonesia sendiri merasakan dampaknya. Globalisasi sebagai transportasi tradisi, sehingga hal-hal yang tidak sesuai dengan budaya di Indonesia sudah menjadi budaya di Indonesia dan hal-hal yang tidak sesuai dengan tradisi di Indonesia juga sudah menjadi tradisi  di Indonesia. 

Ketika budaya luar masuk ke Indonesia, kebanyakan orang berpindah dan mengikuti budaya tersebut dan menjadi tradisi dan pada akhirnya budaya dan tradisi bangsa Indonesia yang sebenarnya dilupakan saja dan bahkan bisa tidak nampak lagi kepermukaan. Setelah tenggelam dan tiba-tiba budaya itu diakui dan dimanfaatkan oleh bangsa lain barulah Indonesia kembali berang dan memohon-mohon untuk mengembalikan dan mengakui bahwa budaya itu adaalah budayanya.
Melihat kejadian yang telah terjadi diIndonesia sebelum-sebelumnya, apakah kita sebagai generasi muda hanya diam saja? Tentu tidak. Kita harusnya bisa memilah-milah mana yang baik untuk diri kita dan bangsa kita. Kita harus meletakkan sesuatu pada tempatnya dan bisa menjaga kemurnian dari agama, budaya dan tradisi itu sendiri. Hal yang paling sensitive yang dirasakan adalah agama. Agama tidak bisa memasukkan tradisi atau budaya dari agama lain kedalamnya, karena agama adalah keyakinan sejak lahir yang dipercaya da merupakan suatu cara penghambaan manusia kepada Tuhannya.